728x90 AdSpace

 photo qht_ok_zpse1396eb0.gif
  • Latest News

    Thursday, November 15, 2012

    TEHNIK DASAR QURANIC HEALING UNTUK PENYEMBUHAN HEWAN


    Islam merupakan agama yang sempurna, dimana seluruh aspek kehidupan manusia telah diatur sedemikian rapi. Hal ini karena Islam datang membawa kasih sayang dan rahmat bagi alam semesta. Di antara bentuk rahmat agama ini bahwa ia telah sejak dahulu menggariskan kepada pemeluknya agar berbuat baik dan menaruh belas kasihan terhadap binatang. Prinsip ini telah ditancapkan jauh sebelum munculnya organisasi/kelompok pecinta atau penyayang binatang.

    Karena menyayangi binatang adalah bagian dari ajaran agama ini, maka sepanjang sejarah umat Islam, mereka menjaga dan menjalankan prinsip ini dengan baik. Namun ada perbedaan yang mendasar sekali antara keumuman kelompok pecinta binatang dengan kaum muslimin dalam menyayangi binatang. Kaum muslimin melakukannya karena sikap patuh terhadap perintah agama dan adanya harapan mendapatkan pahala dari menyayangi binatang serta takut terhadap azab neraka bila sampai menzalimi binatang. Nabi bersabda:

     “Orang yang tidak menyayangi maka tidak disayangi (oleh Allah).” (HR. Al-Bukhari no. 6013)

    Sahabat Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi bersabda:
    Ketika tengah berjalan, seorang laki-laki mengalami kehausan yang sangat. Dia turun ke suatu sumur dan meminum darinya. Tatkala ia keluar tiba-tiba ia melihat seeokor anjing yang sedang kehausan sehingga menjulurkan lidahnya menjilat-jilat tanah yang basah. Orang itu berkata: “Sungguh anjing ini telah tertimpa (dahaga) seperti yang telah menimpaku.” Ia (turun lagi ke sumur) untuk memenuhi sepatu kulitnya (dengan air) kemudian memegang sepatu itu dengan mulutnya lalu naik dan memberi minum anjing tersebut. Maka Allah l berterima kasih terhadap perbuatannya dan memberikan ampunan kepadanya.” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasullulah, apakah kita mendapat pahala (bila berbuat baik) pada binatang?” Beliau bersabda: “Pada setiap yang memiliki hati yang basah maka ada pahala.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

    Lihatlah! Betapa mendalamnya sikap belas kasihan lelaki tersebut, dimana ia harus bersusah payah turun ke dalam sumur, lalu mengisi sepatunya dengan air dan dibawanya dengan mulutnya, sedangkan kedua tangannya digunakan untuk naik sampai memberi minum anjing yang malang tersebut. Coba anda perhatikan hadits ini. Apa yang mendorongnya rela bersusah payah demi memberi minum seekor anjing?! Sesungguhnya pengalaman pahit dan kondisi sulit yang pernah dia alami mendorongnya untuk memberikan pertolongan kepada yang mengalami nasib yang serupa. Saudaraku, dari hadits tadi kita jadi tahu bahwa suatu kebaikan sekecil apapun tidak boleh kita remehkan. Karena siapa tahu, satu suapan makanan yang kita berikan kepada orang yang lapar dengan ikhlas atau satu teguk air yang dengannya menjadi basah kerongkongan orang yang kehausan, ternyata diterima di sisi Allah. Dengan sebab yang ringan ini, kita diberi pahala dan diselamatkan dari siksa dan kemarahan Allah. Allah berfirman:

    “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.” (Al-Zalzalah: 7)

    Bila orang yang berbuat baik kepada binatang mendapatkan ampunan dari Allah, maka sebaliknya orang yang menzalimi binatang akan diancam dengan azab. Nabi bersabda:
    Seorang wanita disiksa karena kucing yang dikurungnya sampai mati. Dengan sebab itu dia masuk ke neraka, (dimana) dia tidak memberinya makanan dan minuman ketika mengurungnya, dan dia tidak pula melepaskannya sehingga dia bisa memakan serangga yang ada di bumi.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim, dari sahabat Abdullah bin Umar)

    Bimbingan Nabi untuk memperhatikan hak-hak hewan
    Tiada satu kebaikan pun kecuali Rasulullah telah menjelaskan kepada umatnya, sebagaimana tiada kejelekan apapun kecuali umat telah diperingatkan darinya. Kita tahu bahwa Rasulullah tidaklah diutus kecuali membawa rahmat, sebagaimana firman Allah:
    “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Al-Anbiya: 107)

    Menyembuhkan Hewan yang sakit dengan Quranic Healing
    Salah satu hak hewan yang harus dipenuhi oleh Manusia adalah Penyembuhan Hewan yang sakit. Suatu hari ketika Rasulullah keluar dari mesjid, beliau mendapati seekor burung yang dijadikan mainan oleh seorang anak kecil, kaki burung tersebut diikat  dengan seutas tali lalu diseret-seret sambil berlari, bagi sianak ini mungkin mengasikkan. Lalu Rasulullah menghampiri anak tersebut dan berkata: “Ya Umair (panggilan kesayangan untuk Umar) kenapa burung tersebut engkau tarik-tarik, bagaimana kalau burungnya saya beli", karena sianak setuju, akhirnya beliau membeli burung tersebut, terus dirawat di rumah, setelah burung tersebut sembuh, akhirnya Rasulullah melepaskannya.

    Lihatlah bagaimana Rasulullah sangat menyayangi burung dan merawat burung yang terluka sampai sembuh lalu dilepaskan kembali. Kita sebagai Quranic Healer (penyembuh qur’ani) harus mencontoh prilaku Rasulullah. Salah satu kelebihan tehnik ruqyah metode Quranic Healing adalah dapat melakukan penyembuhan Ilahiyah dengan “mengalirkan” energy ruqyah untuk menyembuhkan hewan yang terluka maupun sakit.

    Jika kita mendapati ada hewan yang sakit kita dapat melakukan terapi penyembuhan dengan tehnik healing touch yang dikombinasikan dengan tehnik tiupan.
    Bacalah Basmalah lalu dilanjutkan dengan membaca ayat dan doa syifa’ lalu tiupkan pada kedua telapak tangan kita setiap selesai satu ayat atau doa. Adapun ayat dan doa syifa itu adalah :

    1.      Ayat-ayat Syifa’:

    • Surat Al Isra’ ayat 82 :
    وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
    Wanunazzilu minalqur’aani maahua syifaa’un warohmatun lilmu’miniyna
    Artinya :“Dan kami turunkan Al Qur’an yang dia itu sebagai obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
    • Fushshilat ayat 44 :
    قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ
     Qul huwalilladziy na’aamanuw hudan wasyifaa’un
    Artinya : “Katakanlah : Dia (Al Qur’an) bagi orang-orang yang beriman sebagai petunjuk dan obat”[1]

    2.      Doa-Doa Syifa :

    «أَذْهِبِ البَاسَ رَبَّ النَّاسِ، وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي، لاَ شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا»
    "Hilangkanlah penyakit wahai Rabb manusia dan berilah kesembuhan, sesungguhnya Engkau adalah Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali dengan kesembuhan dari-Mu, (berilah) kesembuhan total yang tidak menyisakan penyakit."

    بِسْمِ اللهِ أَرْقِيكَ، وَاللهُ يَشْفِيكَ، مِنْ كُلِّ دَاءٍ فِيكَ، أَذْهِبِ الْبَاسَ رَبَّ النَّاسِ، وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي، لَا شَافِيَ إِلَّا أَنْتَ
    "Dengan nama Allah aku membacakan doa kesembuhan untukmu, Allah-lah Yang menyembuhkanmu, dari segala penyakit yang ada padamu. Hilangkanlah penyakit wahai Rabb manusia dan berilah kesembuhan, sesungguhnya Engkau adalah Maha Menyembuhkan, tidak ada yang mampu memberi kesembuhan kecuali Engkau."

    Setelah itu sentuhlah dengan lembut dan penuh cinta tubuh hewan yang sakit lalu usap-usapkan ketubuhnya berulang kali yang akan sangat bermanfaat untuk pemulihan kondisi stress, kecemasan, trauma / cedera, serta penyembuhan penyakit. Kombinasilan Quranic Healing dengan pengobatan dokter. Boleh juga dikombinasikan dengan tiupan dengan kembali membaca ayat dan doa syifa’ selama mengelus dan tiupkan ketubuh hewan yang sakit tersebut.

    Adapun jika hewan peliharaan kita dalam kondisi terluka maka cukup dengan membaca ayat dan doa syifa’ lalu setiap selesai satu ayat dan doa ditiupkan dibagian yang terluka. Bacakan juga ayat dan doa syifa’ pada obat cair antiseptic (betadine) setiap selesai satu ayat atau doa dituiupkan kedalam obat tersebut lalu teteskan ditempat yang terluka.

    fotnote :
    [1] Ayat lainnya : At-Taubah ( surah 9 : ayat 14-15 , Yunus ( surah 10 : ayat 57 ), An-Nahl ( surah 16 : ayat 67-69, Ash-Syu'ara ( surah 26 : ayat 75-80 )
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: TEHNIK DASAR QURANIC HEALING UNTUK PENYEMBUHAN HEWAN Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top